Julukan kota Roma adalah la Citta Eterna atau theEternalCity (Kota Abadi), sebuah kota tua yang sangat indah terlihat antik dengan guratan sejarah yang berasal dari ratusan bahkan ribuan tahun silam.Kota Roma juga dikenal dengan sebutan Caput Mundi (ibukota dunia), Limen Apostolorum (ambang pintu gerbang para rasul), la città dei sette colli (kota 7 bukit) atau secara singkat l’Urbe (Kota) merupakan kota modern dan kosmopolitan. Setelah Perang Dunia II, Roma tengah tetap memiliki karakter Renaissance dan Baroque. Dari ujung ke ujung terlihat bangunan peninggalan zaman dahulu. Roma adalah ibukota Italia, negara yang melahirkan begitu banyak putera yang namanya dikenal di seluruh pelosok dunia. Mulai dari Michelangelo, Leonardo da Vinci, Raphael, Marco Polo, Dante Alighieri, Umberto Eco, Roberto Baggio sampai Sophia Loren dan Monica Bellucci. Berjalan di sepanjang kota Roma seakan membawa kita sejenak ke masa lalu. Kejayaan kekaisaran dunia yang akhirnya musnah dan hancur berkeping-keping dan tidak akan pernah mampu disatukan kembali. Sejarah telah memperlihatkan bahwa setiap musim mempunyai masanya sendiri. Kisah kekaisaran Romawi telah berubah menjadi sebuah saga atau mungkin dongeng menarik yang masih mampu kita baca dan dengarkan – sebuah kisah yang berakhir tragis.
LEGENDA
Menurut hikayat, kota Roma ditemukan atau didirikan oleh saudara kembar Remus dan Romulus. Mereka berdua adalah putera Mars (dewa perang) dan Rhea Silvia yang tumbuh dan dibesarkan oleh seekor serigala betina. Hari pun berlalu dan akhirnya Romulus membunuh Remus. Nama Roma menurut ceritera, berasal dari nama penguasa pertama, Romulus. Banyak pula yang mengatakan bahwa nama kota Roma berasal dari nama sebuah keluarga yang berasal dari zaman Etruscan – keluarga “Ruma”. Namun, bukti-bukti arkeologis menunjukkan bahwa Roma bermula dari pedesaan di Bukit Palatine yang bersatu menjadi kota pada abad VIII SM. Kota ini berkembang menjadi ibukota Kerajaan Romawi yang – menurut tradisi – diperintah oleh 7 raja. Pada 510 M berubah menjadi Republik Romawi dan diperintah oleh Senat. Akhirnya menjadi Kekaisaran Romawi pada 31 M. Ceritera dan hikayat adalah bagian masa lalu, yang ada sekarang adalah sebuah kota tua yang indah penuh pesona. Pada sisi yang lain, kota ini juga berhubungan erat dengan penyebaran agama Kristen ke seluruh Eropa dan sampai ke ujung dunia. Seiring dengan bangkitnya kekristenan, Uskup Roma yang kemudian dikenal menjadi Paus – mendapat dukungan keagamaan yang sama pentingnya dengan dukungan politik – berhasil memantapkan Roma sebagai pusat Gereja Katolik.
COLOSSEUM
Salah satu simbol kota Roma adalah Colosseum – sebuah arena terbesar yang dibangun pada masa kejayaan kekaisaran Romawi, sekitar tahun 72 Moleh kaisar Vespian dan puteranya Titus yang menyelesaikan bangunan ini pada 80 M. Colossium adalah tempat para budak diperhadapkan dengan binatang buas dan manusia lain yang dikenal dengan nama gladiator. Bila menang, mereka berhak mendapatkan status manusia yang merdeka. Begitu banyak objek wisata yang bisa disaksikan di kota Roma. Selain Colosseum, tujuan utama para wisa-tawan adalah Fontana di Trevi (mata air Trevi). Fontana di Trevi merupakan kolam terbesar setinggi 25,9 meter dengan lebar 19,8 meter. Pembangunan Fontana di Trevi dipelopori oleh Paus Clement XII. Karya arsitek yang mengagumkan ini mulai dibangun pada 1732 oleh Nicola Salvi dan diselesaikan oleh Giuseppe Pannini pada 1762. Setiap turis biasanya melemparkan sekeping mata uang ke dalam kolam ini dengan harapan suatu saat nanti mereka akan kembali melihat kota Roma. Di tengah kolam ini terdapat patung dewa Neptunus yang mengendarai keretanya. Hal lain yang perlu dilihat adalah bangunan Pantheon yang berdiri di samping pemandian Agripa. Di dalam terdapat kubah yang dahulu dipakai untuk pemujaan berhala, tetapi kini untuk ibadah gereja. Michelangelo cukup lama mengamati bangunan ini sebelum membangun kubah gereja St. Peter di Vatikan.
DARAH & TAHTA
Tiga abad sebelum kelahiran Kristus, Romawi telah menguasai keseluruhan jazirah Italia, mengalahkan Carthago yang terletak di Afrika Utara dan membuat kerajaan ini menjadi sebuah kekuasaan yang tidak terkalahkan di Mediterrania. Dari tahun 500 SM sampai dengan jauh setelah pergantian abad kerajaan Romawi tumbuh dan menjalar dari sebuah dusun kecil yang terletak di tepi sungai Tiber menjadi kerajaan besar yang terhampar dari Inggris sampai ke Syiria.Kota tua Roma telah menyaksi-kan begitu banyak kejayaan dan zaman keemasan. Pada saat yang bersamaan begitu banyak tragedi dan pertumpahan darah yang mewarnai perjalanan kera-jaan Romawi. Pusat pemerintahan yang melebarkan daerah kekuasaannya pada zaman Julius Caesar ini mencapai puncak kejayaannya dibawah pemerintahan Octavius Agustus. Masa yang penuh kestabilan dan kedamaian. Kerajaan ini pula yang paling banyak membawa korban anak-anak Tuhan dan para pengabar Injil. Di kota ini pula Rasul Petrus dan Paulus dibunuh dan menjadi martir.Pada masa itu, hidup sebagai orang Kristen di Roma bukanlah hal yang menyenangkan. Kristen merupakan agama ter-larang di bawah kekuasaan para penguasa Romawi. Para pengikut Kristus sering dijadikan santapan bagi binatang buas dalam pertunjukan di Colosseum. Namun puji syukur bagi Tuhan, atas jerih payah para pengabar Injil terutama Paulus yang tidak pernah lelah dalam menebar benih kasih Tuhan, Kabar Baik itu pun tersebar hingga ke kota Roma. Paulus yang berdarah Yahudi namun memiliki kewarganegaraan Romawi itu mulai mewartakan Injil dari Asia Kecil dan Yunani hingga ke pusat pemerintahan Romawi. Bahkan ia pernah bersaksi di hadapan Raja Agripa.Pada 64 M sebagian besar kota Roma mengalami kebakaran. Sejarah meyakini bahwa kebakaran itu dilakukan oleh Kaisar Nero, tetapi dia menuduh kelompok Kristen sebagai penyebab bencana ini. Penduduk Roma melakukan pengejaran dan penangka-pan terhadap mereka yang menganut Kristen – agama asing ketika itu.
KARYA TUHAN
Pada 313 M Kaisar Constantine me-legalkan agama Kristen. Para pengikut Tuhan Yesus pun tidak perlu lagi bersembunyi. Bahkan Constantine menerima ajaran Kristus beberapa saat sebelum dia menutup mata untuk sela-manya. Hal ini membuat Constatine the Great menjadi kaisar Romawi pertama yang menganut agama Kristen. Dia juga dikenal sebagai Saint Constantine.Tuhan bekerja dan berkarya melalui jalan yang tidak akan pernah kita mengerti. Pergantian abad membuktikan betapa besar hasil karya-Nya dalam membuat Romawi saat itu menjadi pusat kekristenan di Eropa, tempat yang sampai saat ini merupakan pusat gereja Katolik. Mengunjungi kota ini adalah sebuah berkat tersendiri bagi saya, suatu saat nanti bila Tuhan berkehendak maka saya ingin untuk kembali lagi ke sana karena masih terlalu banyak hal yang tidak saya lihat sekalipun waktu tiga minggu saya habiskan di kota ini.
Selasa, 04 November 2008
Langganan:
Postingan (Atom)